Meniti Karier Baru sebagai Pelatih, Zidane Kurang Sukses


Menjadi pemain bintang berstatus Pemain Terbaik Dunia, tidak menjadi jaminan bakal sukses ketika menggeluti karier baru sebagai pelatih. Ini dialami Zinedine Zidane di awal kariernya menjadi seorang pelatih.
Sebenarnya, menukangi sebuah tim bukan hal baru untuk Zidane. Selama satu musim ia telah banyak belajar dari Carlo Ancelotti ketika menjadi asisten pelatih bersama Real Madrid musim lalu.
Tapi ketika menangani secara langsung seorang diri mendapat tugas membesut Real Madrid Castilla musim 2014/15 ini, Zidane terseok-seok. Skuat asuhan Zidane ini bermain di Divisi Dua B.
Mantan kapten timnas yang mengantar Prancis merebut Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 ini, belum memberikan satu pun kemenangan setelah kekelahan beruntun dalam tiga laga di awal musim. Karena hasil buruk ini, skuad Zidane berada di urutan terbawah dalam klasemen sementara.
Sebelumnya pada pra musim, skuad anyar Zidane tampil meyakinkan dengan tiga kemenangan di ajang uji coba. Mereka menekuk Guadalajara dan meraih kemenangan Real Madrid C. Tapi mereka kemudian ditahan imbang Leon tanpa gol.
Padahal di akhir musim lalu Zidane mendapat banyak tawaran dari berbagai klub, seperti AS Monaco. Zidane dianggap sebagai salah satu sosok yang ikut mengantar El Real merebut La Decima Liga Champions sebagai asisten sang pelatih, Ancelotti.
(Sumber: Yahoo.com)

Tidak Sebanding Dengan Hukumannya, Ismed Sofyan Kecewa Dengan Komdis PSSI



Pemain senior Persija Jakarta Ismed Sofyan kecewa dengan sanksi Komisi Disiplin PSSI. Larangan tampil bermain ditambah denda administrasi tidak sebanding dengan minimnya hukuman yang diberikan kepada Cristian Gonzales.
Kasus Ismed memang tidak ada hubungannya dengan striker Arema Indonesia, Cristian Gonzales. Keduanya terlibat kasus kedisplinan di lokasi yang berbeda.
Ismed dilarang satu kali pertandingan ditambah denda sebesar Rp25 juta akibat menginjak kaki pemain Pelita Bandung Raya, Dias Angga Putera, Kamis (14/8/2014).
Sementara Gonzales, yang kedapatan memukul pemain Sriwijaya FC Abdoulaye Maiga saat bentrok dengan Arema, Minggu (28/8), tidak mendapatkan sanksi tambahan.
Pemain asal Uruguay itu hanya mendapatkan kartu merah oleh wasit tanpa sanksi tambahan dari Komdis PSSI.
Keputusan tersebut dinilai Ismed sebagai tindakan pilih kasih. Sebab, baik kasusnya maupun Gonzales memiliki substansi yang sama. Yakni, melakukan tindakan tidak terpuji yang dilakukan terhadap pemain lain.
"Saya kecewa dengan Komdis PSSI. Dalam kasus saya tidak ada pemanggilan lebih dulu, hanya ada keputusan sepihak tanpa banding. Sementara Gonzales terbukti memukul pemain lain, dipanggil dulu tapi tidak disanksi sama sekali. Jadi ada apa ini coba?" ungkap Ismed Sofyan.
Ismed meminta Komdis PSSI lebih bijak dalam mengambil keputusan. Apalagi sanksi yang diberikan badan hukum federasi sepak bola Indonesia itu cenderung merugikan Persija.
"Saya mencari keadilan bukan bicara siapa yang bersalah. Kalau mereka bijaksana, seharusnya memanggil saya juga. Lihat rekaman pertandingan. Mari kita lihat di mana kesalahan saya," tegas pemain 36 tahun itu.(jun mahares/warta kota)
(Sumber:Tribunnews.com)

Stefano Eranio : Milan Siap Bantu Torres Menemukan Bentuk Terbaiknya Lagi


Staf pelatih AC Milan, Stefano Eranio menegaskan bahwa tim siap membantu Fernando Torres menemukan bentuk terbaiknya. Striker Chelsea itu bergabung dengan Milan sebagai pemain pinjaman dan akan berada di San Siro selama dua musim ke depan.

Torres yang didatangkan dari Liverpool musim 2011 dengan mahar senilai 50 juta Pounds itu gagal bersinar di Stamford Bridge. Tak ayal, pemain internasional Spanyol itu dicap sebagai pembelian gagal.

Selama membela klub London Barat itu, Torres telah menyarangkan 20 gol dalam 110 pertandingan. Tentu saja, catatan gol Torres tak mengagumkan untuk seorang striker. Alhasil, mantan bintang Atletico Madrid itu pun dibiarkan pergi.

Chelsea sendiri sukses menggaet topscorer La Liga musim lalu, Diego Costa dan Didier Drogba. Sehingga tenaga Torres tampaknya tak lagi dibutuhkan The Blues. Meski begitu, Eranio percaya bahwa pemain berusia 30 tahun itu akan berharga untuk Milan setelah membangun kepercayaan diri sang pemain.

“Torres merupakan pemain yang sangat rendah hati, ia memiliki teknik hebat dan sosok yang berkualitas. Dalam beberapa musim terakhir, dia tidak banyak tampil dan sering mengisi bangku cadangan Chelsea,” kata Eranio, seperti dilansir Milan News, Rabu (10/9/2014).

“Tapi dia seperti mobil, dia butuh bermain demi menemukan performanya. Dia butuh kepercayaan diri dari pelatih dan sebagian besar di lingkungannya. Sebagai pelatih, saya selalu ingin memiliki pemain seperti Torres di tim. Dia tiba di Italia dengan antusiasme tinggi dan memiliki karakteristik khusus yang akan cocok di Milan dengan sempurna,” tuntasnya.
(Sumber:Okezone.com)

Untuk Kesekian Kalinya Timnas Bermain Imbang



Tim nasional Indonesia bermain imbang tanpa gol melawan Yaman dalam pertandingan uji coba di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Selasa (9/9/2014). Pertandingan ini sebagai persiapan Pasukan Garuda menghadapi Piala AFF di Vietnam pada November mendatang.

Tim besutan Alfred Riedl ini tak bisa menurunkan kekuatan terbaiknya. Ini lantaran sejumlah pemain seperti Boaz Solossa dan Imanuel Wanggai masih memperkuat klubnya, Persipura Jayapura, yang akan menghadapi semifinal Piala AFC, sedangkan Ferdinand Sinaga dipanggil bergabung dengan Timnas U-23 untuk Asian Games.

Yaman lebih banyak menguasai jalannya pertandingan. Sejak awal, mereka terus memberikan ancaman kepada gawang  Indonesia yang dikawal Kurnia Meiga. Beruntung, kiper Arema Cronus Indonesia ini tampil sangat sigap, sehingga sejumlah peluang lawan bisa dimentahkannya.

Menjelang akhir pertandingan, barisan belakang Indonesia terlihat sangat keropos. Variasi serangan Yaman membuat Hamka Hamzah dan kawan-kawan kesulitan membendungnya. Lagi-lagi Kurnia Meiga yang menjadi penyelamat, di samping buruknya penyelesaian akhir lawan, sehingga skor hingga laga usai tetap 0-0.
(Sumber: Kompas)

Indra Sjafri: Peluang Sabeq Fahmi dan Djali Ibrahim Tipis Di Piala Asia U19



Pelatih Tim Nasional Indonesia U-19, Indra Sjafri, mengaku memantau Sabeq Fahmi dan Djali Ibrahim yang  sedang memperkuat timnas U-19 B. Meski begitu, Indra menyatakan, tipis peluang kedua pemain tersebut untuk tampil di Piala Asia U-19 yang akan berlangsung di Myanmar pada 9-23 Oktober 2014.  


“Saya memantau Sabeq dan Djali Ibrahim. Sepertinya tipis kemungkinan untuk menambah pemain," kata Indra. 



Saat ini, skuad Garuda Jaya terdiri dari 26 pemain. Salah satunya adalah bek Rudolf Yanto Basna yang dipromosikan Indra dari Timnas U-19 B. Yanto diboyong sebagai pengganti bek Ryuji Utomo mengalami cedera.



“Saya berpikir tidak mau mendatangkan pemain baru yang hanya satu sampai dua hari bermain untuk menggantikan pemain yang sudah setahun bergabung bersama tim,” ujar pelatih asal Sumatera Barat tersebut.
(Sumber:Kompas)

Diisukan Akan Hengkang, Micah Richards Dipinjamkan Semusim Di La Viola


Bek kanan Manchester City, Micah Richards akhirnya meninggalkan Stadion Etihad berdurasi selama semusim dengan status pinjaman. Pria berusia 26 ini memang sering diberitakan bakal pergi dari The Citizen lantaran posisinya kerap berada di bangku cadangan.
“Terima kasih atas ucapan semoga beruntung dan lain-lainnya pada hari ini. Manchester City akan tetap ada di hatiku. Sekarang tantangan baru di depan bersama ACF Fiorentina. City akan selalu di hati dan jiwaku. Terima kasih untuk semua yang ada di klub Manchester City selama 12 tahun terakhir,” kata Richards pada akun resmi twitter miliknya.
Pemain yang telah membela The Citizen sejak berusia 14 tahun itu memang di gadang-gadang sudah lama masuk dalam daftar pemain transfer Manchester City. Senin (1/9/2014) kemarin Richards resmi berlabuh ke La Viola, klub Fiorentina Liga Italia.
(Sumber : yahoo)

Lille Mengalami Kekalahan Dikandang Sendiri


 Klub raksasa Portugal, FC Porto memulai perjalanan mereka di Liga Champions pada babak play off, Kamis (21/8/2014) dini hari WIB. Meladeni tuan rumah Lille di Stadium Nord Lille Metropole, Jawara tahun 2003-2004 itu mampu menang 1-0.
 
Praktis, kemenangan ini memuluskan jalan Porto untuk lolos ke putaran final Liga Champions, karena di leg kedua, skuad asuhan Julen Lopetegui akan bermain di kandang sendiri, pada 27 Agustus mendatang.
 
Jalannya Pertandingan:
Pada laga ini, Lille yang musim lalu finis di posisi tiga Ligue 1, memasang duet Salamon Kalou dan Divock Origi di lini depan. Sedangkan Ruben Neves dan Jackson Martinez menjadi andalan di lini serang tim tamu.
 
Pertandingan langsung berjalan dengan tempo tinggi sejak menit awal. Namun permainan lebih dikuasai oleh Porto yang menerapkan beberapa serangan dari sayap, meski peluang belum diselesaikan dengan baik oleh para pemain Porto.
 
Pada menit ke-35, giliran Lille dengan pemainnya bernomor punggung dua, Corchia yang melepaskan tendangan mendatar ke gawang Porto, namun masih bisa ditepis oleh kiper, dan hanya menghasilkan tendangan penjuru.
 
Menjelang turun minum, tepatnya memasuki menit ke-40, tuan rumah baru bisa mendominasi jalannya pertandingan dengan mengurung pertahanan Porto. Namun beberapa upaya Lille, masih diselamatkan oleh ketatnya barisan pertahanan tim tamu. Skor di babak pertama masih tanpa gol.
 
Lepas turun minum, kedua tim yang belum menemukan gol, mencoba kembali bermain dengan tempo tinggi. Bahkan baik Lille, maupun Porto silih berganti melakukan serangan, meski penyelesaian akhir menjadi kendala untuk membuka gol.
 
Usai buntu di satu jam laga, tidak untuk Porto ketika menit memasuki angka 61. Berawal dari crossing Cristian Tello dari sayap kanan. Umpan dari pemain pinjaman asal Barcelona ini disambut oleh Martinez.
 
Sundulan pemain internasional Portugal itu sempat ditepis oleh Enyeama, sayang bola malah mendarat ke kaki Hector Herrera, yang kemudian bola disodorkan ke gawang yang tak terkawal oleh Enyeama. 0-1, tuan rumah tertinggal.
 
Menit ke-76, Lille melakukan seragan demi terciptanya gol penyeimbang. Melalui tendangan bebas, Lille membuat kiper Porto, Fabiano bekerja keras dan menghadirkan kemelut di depan gawangnya. Sayang bola rebound gagal disambut Mendes.
 
Jelang pertandingan berakhir, Lille yang mencoba peruntungan di penghujung laga, belum juga memecah kebuntuan. Alhasil skor 1-0 untuk keunggulan tim tamu, membuat Lille harus bekerja keras mencari kemenangan dengan selisih dua gol di kandang Porto, Estadio do Dragao sepekan mendatang.
 
Susunan Pemain:
Lille: 1. V. Enyeama, 25. M. Basa, 14. S. Kjae, 18. F. Béria, 2. S. Corchia, 23. P. Souare, 4. F. Balmont (Lopes 62’), 24. R. Mavuba, 5. I. Gueye, 8. S. Kalou (Roux 76'), 27. D. Origi (Mendes 71’)
 
Porto: 12. Fabiano, 2. Danilo, 26. Alex Sandro, 4. Maicon, 3. B. Martins Indi, 8. Y. Brahimi (Tello 60’), 16. H. Herrera, 6. Casemiro, 30. Óliver Torres (Quaresma 89’), 36. Rúben Neves (Evandro 74’), 9. J. Martínez

(Sumber : okezone)
Diberdayakan oleh Blogger.